ANALISIS SEMIOTIKA NASIONALISME DALAM FILM 5CM

 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

    Penelitian ini berfokus pada representasi nasionalisme dalam film 5 cm dengan menggunakan analisis semiotik. Nasionalisme menurut L. Stoddard adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa (Kompasiana, 2011). Sedangkan nasionalisme menurut I Basis Susilo adalah semangat atau cara berpikir yang dilandasi oleh cinta tanah air dan bangsa, sehingga memerlukan perwujudan konkrit yang bermacam-macam menurut situasi dan kondisi. Orang-orang muda pada jamannya mewujudkan kebangsaannya dengan caranya sendiri-sendiri yang sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sebagai contoh, Chairil Anwar mewujudkan rasa nasionalismenya dengan menuliskan sajak-sajak yang menggugah para pembacanya. Wage Rudolph pun mewujudkan rasa nasionalismenya dengan karya-karya musiknya yang mampu menyebarkan semangat para pejuang kemerdekaan (dalam Wignjosoebroto et al, 2008). Dari hal tersebut dapat dimengerti bahwa rasa cinta tanah air dan bangsa memerlukan langkah konkrit yang pada akhirnya setiap orang dapat mewujudkannya sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.

    Sebagai media massa, film memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi realitas yang ada. Namun, tidak semua realitas yang ada dalam kehidupan nyata diangkat dalam sebuah film. Para pembuat film memiliki kuasa dalam menampilkan ulang realitas sebagai realitas kedua dan direkronstruksi melalui bahasa dan simbol-simbol yang dikodifikasikan sedemikian rupa dan telah disepakati bersama. Proses kerja media inilah yang disebut dengan representasi.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode analisis semiotik Peirce, yaitu icon, index dan symbol karena peneliti ingin menganalisis dan menginterpretasikan film 5 cm melalui tanda-tanda berupa icon (gambar para tokoh), index (dialog-dialog yang ada dalam film) dan symbol (sikap, mimik muka dan bahasa tubuh serta setting) yang ada dalam setiap scenenya. Dalam film ini akan dianalisis bagaimanakah penggambaran nasionalisme dalam film 5 cm.

B. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat nasionalisme yang terdapat dalam film 5cm?

2. Pesan apa yang terdapat dalam film 5cm pada analisis semiotika?

PEMBAHASAN

    Pembahasan mengenai nasionalisme sebagai perekat suatu bangsa dimaknai oleh Soekarno, proklamator Republik Indonesia, sebagai rasa cinta sepenuh hati kepada Indonesia, kebanggaan menjadi bagian dari Indonesia, yang merupakan suatu rasa persatuan di antara orang-orang yang sedemikian berbeda karena memiliki sejarah penderitaan yang sama dan sama-sama berjuang untuk mencapai kemerdekaan (Magnis- Suseno 2007, p.185). Secara sama, Sujana memandang nasionalisme sebagai faham dan semangat kecintaan serta loyalitas suatu masyarakat, bangsa, dan negara terhadap masyarakat, bangsa, dan negaranya sendiri (Sujana 2004, p.2). Dengan kata lain, nasionalisme merupakan kebanggan serta loyalitas suatu masyarakat dengan sejarah penderitaan yang sama karena menjadi bagian dari suatu bangsa.

    Ide mengenai nasionalisme dalam film ini disisipkan oleh sang penulis cerita dengan cerdas pada bagian saat kelima tokoh sahabat kembali bertemu setelah tiga bulan lamanya mereka ‘sengaja’ berpisah. Kelima sahabat ini memutuskan menunaikan rindu dengan mendaki puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa yaitu Puncak Mahameru di gunung Semeru, surga dunia yang dititipkan oleh Tuhan di Nusantara. Alasan yang lebih dari cukup bagi orang-orang (khususnya anak muda) untuk mencintai bangsa ini dan memajukannya dengan tekad yang disimpan di depan kening, tak lebih dari lima sentimeter. Pada bagian ini pula, penulis merubah kisah persahabatan menjadi kisah petualangan yang dibumbui kisah cinta yang manis. Cinta segitiga diantara mereka dikemas dengan tawa bukan tangis. Hal ini yang menjadikan 5 cm menarik.

    Peneliti membahas film 5 cm yang dijadikan subjek penelitian untuk mendeskripsikan representasi nasionalisme yang digambarkan dalam film tersebut, khususnya pada bagian tengah film dimana unsur nasionalisme mulai diperlihatkan. Nasionalisme memang tidak selalu identik dengan kaum muda, karena kaum muda biasanya selalu merepresentasikan gaya mereka yang bebas. Namun didalam film berdurasi 126 menit ini, peneliti melihat adanya sifat nasionalisme yang terkandung dalam jiwa para tokohnya yang kesemuanya merupakan kaum muda. Kaum muda biasanya lebih menekankan pada fashion, gaya hidup dan ideologi yang ditunjukkan dengan pemakaian simbol yang mencirikan identitas mereka. Nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “nasional” dan “isme”, diartikan sebagai paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa. Sedangkan kata “bangsa” sendiri memiliki arti: (1) kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya serta pemerintahan sendiri; (2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat khas yang sama atau bersamaan; dan (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan yang biasanya menempati wilayah tertentu dimuka bumi.

    Elemen-elemen yang akan dianalisis dalam film 5 cm ini didasarkan pada tanda menurut Peirce, yaitu icon, index dan symbol yang ditampilkan dalam beberapa scene film 5 cm, diantaranya pada awal film yang menggambarkan bagaimana kaum muda di masa kini (scene wisuda), serta pada pertengahan hingga akhir film yang menggambarkan tentang nasionalisme (scene di gunung). Maka yang akan dicari adalah makna dari tanda (sign) dalam film khususnya tanda-tanda yang mendukung penggambaran nasionalisme dalam film tersebut. Icon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, icon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya potret dan peta. Index adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Sedangkan symbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya.

    Semiotik untuk studi media massa ternyata tak hanya terbatas sebagai kerangka teori, tetapi juga sekaligus bisa sebagai metode analisis. Kita dapat menjadikan teori segitiga makna (triangle meaning) Peirce yang terdiri atas sign (tanda), object (objek) dan interpretant (interpretan). Menurut Peirce, satu diantara bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka muncullah makna yang diwakili oleh tanda tersebut. Yang dikupas teori segitiga makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan oleh orang pada waktu berkomunikasi (Sobur, 2006, hlm. 114-115). Peirce pun membagi lagi sign ke dalam tiga jenis, yaitu symbol, icon, dan index. Dalam film 5 cm, icon film adalah bentuk yang serupa dengan keadaan sebenarnya seperti gambar orang (para tokohnya). Selanjutnya index film adalah kata-kata atau dialog-dialog yang ada dalam film, yang dapat dicari tahu maknanya, yang juga menjelaskan pesan dalam film. Sedangkan symbol yang terdapat dalam film adalah segala sesuatu yang dapat merujuk pada makna tertentu, meliputi aspek setting atau latar film, mimik muka dan bahasa tubuh, yang ada dalam setiap scenenya. Dan yang menjadi inti adalah bagaimana nasionalisme dalam hubungannya dengan kaum muda (kaum muda) yang biasanya dilihat dari sudut pandang identitas, gaya hidup dan fashion para kaum muda tersebut.

Sebagai satu contoh analisis pada penelitian ini adalah pada tokoh Genta:

Icon

Gambar 1. Icon Tokoh Genta Sumber: Potongan Film 5 cm 

Sosok Genta yang ditampilkan dalam film ini adalah seseorang yang merupakan ‘leader’ dari kelima sahabat tersebut. Memiliki sifat tidak mementingkan diri sendiri, pandai mengatur situasi dan berjiwa pemimpin. Genta yang memiliki rencana mulai dari tidak saling bertemu dulu untuk sementara, hingga sampai pada cerita pendakian di Gunung Semeru menuju Puncak Mahameru. Genta yang diperankan oleh Fedi Nuril memiliki perawakan lelaki yang tinggi, kurus, berkulit coklat sawo matang dan bermata besar yang menunjukkan watak tegas serta memiliki semangat yang tinggi. Symbol Gambar 2. Symbol Tokoh Genta Sumber: Potongan Film 5 cm Gambar diatas merupakan tokoh Genta yang sedang berada dalam scene memandang kearah bendera yang berkibar diatas puncak Mahameru. Gambar ini menunjukkan symbol dari seseorang yang merujuk pada rasa nasionalisme dan kebanggaannya terhadap tanah air karena melihat bendera nasional dengan sepenuh hati.

Symbol 

Gambar 2. Symbol Tokoh Genta Sumber: Potongan Film 5 cm

 Gambar diatas merupakan tokoh Genta yang sedang berada dalam scene memandang kearah bendera yang berkibar diatas puncak Mahameru. Gambar ini menunjukkan symbol dari seseorang yang merujuk pada rasa nasionalisme dan kebanggaannya terhadap tanah air karena melihat bendera nasional dengan sepenuh hati.

Index

    Tokoh Genta mengucapkan kalimat yang mengandung rasa nasionalisme "Sebuah kehormatan bagi saya Genta, telah mendaki mahameru bersama sahabat tercinta, ditanah air tercinta ini. Kehormatan ini tidak akan saya lupakan seumur hidup”. Kata-kata “ditanah air tercinta ini” merupakan sebuah penekanan terhadap rasa cinta tanah air, ditambah dengan kata “kehormatan” yang memberikan makna bahwa ia juga begitu menghormati negeri ini dalam dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa tubuh didukung dengan pengucapan kalimat yang dapat melengkapi unsur nasionalisme.

KESIMPULAN 

    Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif tentang representasi nasionalisme yang terdapat dalam film 5 cm. Dari hasil analisis peneliti, dapat disimpulkan bahwa film ini adalah film komersial ber-genre drama yang menyuguhkan konsep nasionalisme dengan simbolnya yaitu bendera Merah Putih, setting gunung Semeru yang merupakan satu diantara kekayaan alam dalam negeri serta instrumen lagu nasional ‘Tanah Air’. Representasi film 5 cm menggambarkan relevansi dengan kehidupan yang terjadi ditengah masyarakat, terutama pada kalangan kaum muda. Representasi tersebut dapat ditelisik melalui para tokoh, dialog, latar tempat (setting) dan scene dalam film 5 cm.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Objek Kajian dan Analisis Semiotik ( KAJIAN SEMIOTIKA TERHADAP KARYA MANIPULASI FOTO AGAN HARAHAP)

Kajian Literature Dalam Menggunakan Lima Jurnal

Review Penelitian tentang Kajian Seni Rupa dan Desain